Feeds:
Pos
Komentar

Archive for the ‘Seks & Reproduksi Pria’ Category

Saya baru sebulan menikah. Saat malam pertama, saya melihat ada yang aneh dengan suami. Ukuran testisnya tidak sama besar. Karena testis yang tidak sama besar itulah, buah zakar suami juga tidak sama. Yang kanan lebih besar dari yang kiri. Yang ingin saya tanyakan:Apakah testis dengan ukuran berbeda itu akan memengaruhi reproduksi?Apakah saya masih bisa hamil dengan keadaan suami yang demikian?Apa akibatnya jika seorang laki-laki hanya mempunyai satu testis? Solusinya?Atas perhatiannya, saya sampaikan terima kasih.Anti, Situbondo  

Mencermati dan memahami anatomi organ reproduksi merupakan hal yang baik dilakukan pasangan suami istri.Lebih baik lagi jika disertai pengetahuan yang benar. Dasar pengetahuan salah akan memunculkan masalah yang sebenarnya tidak perlu terjadi.

Ukuran testis yang tidak sama besar antara testis kanan dan kiri bukan merupakan hal aneh. Namun, jika ukuran testis kanan dan kiri berbeda sangat nyata, patut dicurigai adanya tumor. Hal tersebut perlu diperiksa lebih lanjut.

Tentang letak ketinggian testis dalam kantong zakar yang tidak sama tinggi, keadaan tersebut umum terjadi. Yang baik secara reproduksi, testis terletak di kantong zakar agak ke bawah, tidak tinggi.

Testis normal jika ukuran volume tidak terlalu kecil (lebih dari 9ml), jumlahnya 2 biji, terletak di dalam kantong zakar. Kekenyalan testis dalam kondisi baik adalah tidak terlalu keras dan tidak lunak. Yaitu sekeras kekenyalan buah anggur segar. Testis yang memiliki kekenyalan baik mempresentasikan adanya saluran pabrik sperma (tubulus seminiferus) dalam jumlah yang cukup.

Untuk mengetahui testis memiliki kapasitas reproduksi yang baik, harus dilakukan uji laboratorium, analisis sperma.

Persiapan untuk analisis sperma adalah pantang berhubungan seks (abstinensia) antara 2 sampai 5 hari. Cara pengeluaran sperma bisa dilakukan dengan masturbasi ataupun sanggama terputus. Sperma ditampung dalam wadah yang terbuat dari gelas. Satu hal penting dalam penampungan sperma untuk bahan pemerikasaan, usahakan sperma tertampung lengkap tanpa ada yang tumpah. Dalam waktu sekitar 2 jam, analisis sperma lazimnya bisa selesai diperiksa dan diketahui hasilnya.

Tentang pria dengan jumlah testis hanya satu, belum tentu selalu ada masalah dengan kemampuan reproduksinya. Asal, testis yang satu di kantong zakar dalam kondisi prima. Masalah yang dikhawatirkan, justru testis yang tidak di dalam kantong zakar akan berisiko berubah menjadi kanker ganas. Khususnya testis yang berada di dalam rongga perut.

Beberapa keadaan gangguan testis yang bisa terjadi, antara lain, testis naik turun (kadang ada kadang tidak) disebut retractile testis, Testis yang tidak di kantong zakar karena salah jalan (ectopic testis), dan Testis yang tidak komplet 2 biji (incomplete descent).

Jika gangguan testis sepeti tersebut terjadi pada anak, sebaiknya umur sekitar 4 tahun sudah mendapat penanganan agar testis bisa berfungsi secara optimal sebagai organ penting yang menentukan kelelakian seseorang. (*)

  Dr dr Hudi Winarso Sp And MKes

Read Full Post »

Dok, saya pria 18 tahun dan belum dikhitan. Berat 66 kg, tinggi 169 cm. Saya berniat untuk sunat tapi ada beberapa hal yang membuat saya bingung, Banyak yang mengatakan bahwa anestesi yang dilakukan sebelum sunat disuntikkan di kepala penis, apakah hal itu menyakitkan? Konon sunat dengan metode laser lebih cepat sembuh daripada metode konvensional dan tanpa  memerlukan jahitan?Oni, Malang 

Khitan atau sirkumsisi secara medis banyak memberi manfaat. Khususnya untuk menjaga kebersihan organ penis. Setelah khitan, maka akan menjadi lebih mudah untuk membersihkan ‘kotoran’ yang berada di leher penis.

            Secara psikologis, sebaiknya sunat dilakukan saat anak sudah berani sehingga trauma psikis lebih minimal. Atau, saat anak masih bayi sekalian. Bisa juga dilakukan diluar ketentuan waktu tersebut di atas, antara lain jika sering infeksi saluran kencing karena penyebab kulit khatan panjang dengan saluran kencing bagian luar yang sempit. Sisa air kencing yang tidak tuntas akan memudahkan kuman berkembang biak dan terjadi infeksi.

            Khitan yang dilakukan saat usia sudah dewasa, secara teknis tidak ada kendala. Tentang teknik yang akan digunakan, saat ini memang banyak pilihan. Ada cara konvensional yaitu pemotongan kulit khatan dengan pisau bedah, dengan bantuan elektro kauter, atau bisa dengan sarana laser.

            Dari tiga cara tersebut, tindakan penyuntikan obat kebal (anaestesi lokal) sama-sama dilakukan sebelum proses pemotongan kulit khatan. Suntikan kebal yang utama dilakukan di daerah pangkal penis, suntikan tambahan bisa dilakukan di beberapa tempat di kulit penis, tetapi tidak di kepala penis. Setelah dipastikan efek obat kebal  berfungsi secara efektif, baru kemudian pemotongan kulit khatan dilakukan.

            Pemotongan bisa dilakukan dengan pisau bedah pada cara konvensional, atau bisa dengan elektro kauter, bisa juga dengan sarana laser. Pemotongan dengan elektro kauter atau laser hampir sama, hasilnya setelah dipotong akan sangat minim ada perdarahan. Namun, tindakan untuk menjahit luka bekas irisan tetap dilakukan agar penyembuhan terjadi sempurna.

            Khitan dengan cara konvensional, walaupun setelah pemotongan kulit akan tampak ada darah yang mengalir tetapi tidak masalah. Tindakan untuk mengikat satu demi satu dari saluran darah yang terpotong merupakan keunggulan tersendiri, sehingga pasca pemotongan lebih aman dari adanya perdarahan susulan.

            Masalah kecepatan penyembuhan pasca khitan bergantung banyak hal. Antara lain, kondisi kesehatan individu, kondisi sterilisasi saat tindakan, dan teknik penjepitan kulit yang dilakukan menjelang pemotongan.

            Rata-rata, kulit bekas khitan sembuh sekitar 10 hari sampai 2 minggu. Cara konvensional ini masih dianggap baik dibanding elektro kauter atau laser. Namun, keputusan untuk memilih metodenya bersifat individual. Yang sebaiknya tidak dilupakan adalah aspek seksologis. Perlunya mempertimbangkan agar setelah khitan, bukan hanya kebersihan organ penis lebih terjaga tetapi juga sensitifitas saraf daerah penis tidak terganggu. (*)

 Dr dr Hudi Winarso SpAnd MKes

Read Full Post »

            Kadar lemak dalam tubuh yang tinggi sering membuat orang panik. Akhirnya dicari jalan pintas dengan mengkonsumsi obat-obat tertentu. Padahal, pemakaian obat-obat penurun kadar lemak dalam darah yang tidak rasional dan berkepanjangan ditengarai menyebabkan percepatan andropause. Hal ini dikarenakan terjadinya penurunan kadar hormon testoteron yang menetap, pemicu andropause tersebut. “Lemak ataupun kolesterol dalam tubuh tidak boleh dikurangi sampai begitu rendah atau bahkan habis sama sekali,”ujar pakar andrologi dari RSU dr Soetomo Surabaya dr Susanto Suryaatmaja SpAnd.

Alasannya, lemak dalam tubuh seperti kolesterol merupakan sumber penghasil hormon testoteron terbesar. “Efek samping pemakaian obat-obatan secara tidak rasional dan terus menerus menyebabkan penurunan testoteron secara drastis,”ungkap anggota Anggota Seksologi Indonesia (ASI) ini.

Penurunan kadar testoteron dalam tubuh berpengaruh terhadap munculnya permasalahan seksual. Seperti, menurunnya potensi seksual, gairah libido, dan disfungsi ereksi. “Selain itu, menurunnya kadar testoteron juga bisa menyebabkan melemahnya kekuatan otot dan massa tulang. Ini akan mengganggu kemampuan seksual seseorang,”katanya.

Karena itu, lanjut Susanto, pemakaian obat penurun kadar lemak ini sebaiknya dibatasi untuk jangka waktu tertentu saja. “Mestinya kalau kadar lemak sudah normal, pemakaian obat dihentikan. “Lebih disarankan mengganti dengan cara yang natural. Misalnya, minum suplemen kompetitor kolesterol dengan mengkonsumsi minyak ikan (omega-3) dan makanan yang mengandung lecitin seperti yang ada dalam produk kedelai.

Selain itu, yang juga penting adalah diet rendah lemak dan olah raga teratur. “Susahnya sekarang ini adalah mengubah pola hidup. Orang maunya lemak turun tapi pola makan tidak mau diubah, tetap saja mengkonsumsi makanan berkolesterol tinggi tanpa diimbangi olahraga cukup,”jelasnya.

Susanto menegaskan, kadar LDL dalam darah dijaga tidak lebih dari 100, HDL di atas 40, dan total kolesterol 200. (liz) 

Read Full Post »

Saya pria 29 tahun. Saya sudah dua tahun menikah dan kini dalam pengobatan untuk memperbaiki kualitas sperma.. Analisis sperma beberapa kali saya lakukan. Tetapi hasilnya selalu jelek. Jumlah sel sperma kurang dari dua juta spermatozoa per ml. Sampai saat ini, saya selalu mendapat obat vitamin. Istri saya 27 tahun dan menurut dokter ahli kandungan tidak ada masalah. Mohon saran lebih lanjut. Terima kasih.

Herman, Tulungagung 

Sperma baik, yang memungkinkan terjadi pembuahan secara alami melalui hubungan suami istri adalah yang konsentrasinya lebih dari 20 juta benih sperma (spermatozoa) per ml cairan sperma. Bila kualitas sperma kurang baik, perlu dilakukan pengobatan secara rasional. Artinya itu dilakukan untuk menghindari faktor yang mengganggu dan memacu faktor yang dapat meningkatkan produksi sperma.

            Beberapa faktor mengganggu yang harus dihindari atau diobati, antara lain infeksi daerah organ vital (dermatitis skrotalis, infeksi penyakit menular seksual), varikokel, dan gangguan fungsi faal tubuh (gangguan fungsi hati dan gangguan ginjal). Fungsi hati yang tidak prima atau fungsi ginjal yang bermasalah perlu dirawat. Sebab, ginjal berfungsi membuang zat racun, sedangkan hati memproduksi zat penawar racun serta protein khusus yang penting untuk fungsi hormon androgen.

            Kebiasaan merokok perlu dihentikan. Sebab, bahan toksik dalam rokok relatif mengganggu sperma. Jika kualitasnya baik, sperma umumnya lebih bandel atau kebal terhadap gangguan. Sebaliknya, sperma dengan kualitas kurang baik atau jelek akan sensitif dan mudah terganggu.

            Beberapa bahan yang bisa mengganggu sperma, antara lain konsumsi  alkohol berlebih, estrogen atau phytoestrogen, recreational drug lain (misalnya ecstasy), dan pengaruh radiasi. Pria yang sedang dalam perawatan infertilitas untuk perbaikan sperma sebaiknya menghindari beberapa hal tersebut.

            Perilaku memprihatinkan ada disekitar kita. Yakni, penggunaan bahan plastik sebagai wadah makanan panas. Itu sangat tidak menguntungkan dari aspek kesehatan reproduksi. Sebab, bahan yang berbahan plastik yang dituangi makanan atau kuah panas (bakso,soto) akan menghasilkan bahan yang sangat toksik bagi sperma. Methoxy ethanol (2-ME) yang merupakan polimer plastic akan terurai dan larut dalam cairan panas dalam wadah tersebut. Hasil penelitian pada hewan percobaan yang diberi 2-ME dengan dosis tertentu menunjukkan bahwa sel sperma bisa habis (azoospermia) dalam tiga minggu.

            Di samping merusak produksi spermatozoa, 2-ME bersifat toksik untuk hampir semua organ tubuh, termasuk hati dan sumsum tulang. Karena itu perlu renungkan bersama, bagaimana dengan anak-anak yang organ tubuhnya sedang dalam proses pematangan, lalu mereka banyak terkena polutan seperti tersebut di atas?. (*)

 Dr dr Hudi Winarso Sp And MKes

Read Full Post »

Khitan Jepit tanpa Jahit

            Baru-baru ini di Jakarta dilaksanakan khitan masal. Yang berbeda, khitan itu tidak dilakukan dengan metode standar, namun menggunakan klem untuk khitan. Apa bedanya?

            Prof Dr dr Doddy M. Soebadi SpB SpU-K, spesialis urologi RSU dr Soetomo Surabaya, menjelaskan, klem khitan adalah alat khitan tanpa menggunakan jahitan. Proses khitan relatif cepat, sekitar 10-15 menit. Setelah khitan, anak dapat langsung pulang dan menggunakan celana seperti biasa.

            Jenis dan bentuk alat klem bermacam-macam. Ada yang terbuat dari plastik berupa tabung memanjang yang dilengkapi penjepit. Ada juga yang terbuat dari besi dengan lubang dan ulir sebagai penjepit. Meski berbeda, cara kerja kedua alat itu nyaris serupa. Yakni, menjepit kulup hingga jaringannya mati (nekrosis).

            Pada klem besi, misalnya, dokter akan menarik kulup ke atas. Kulup yang terangkat itu dimasikkan ke lubang, lalu kulup dijepit dengan ulir. Penjepitan didiamkan selama kurang lebih 15 menit. “Setelah jaringan mati, kulup dipotong dengan pisau bedah,”ujar Doddy.

            Pada klem plastik, dokter akan memasang tabung pada ‘burung’ si bocah. Selanjutnya, sama seperti klem besi, dokter akan menarik kulup ke atas hingga menutupi tabung dan menjepitnya. Yang membedakan, jepitan tersebut tidak bisa dilepas hari itu juga. Anak harus menunggu lima hari kemudian hingga jaringan kulupnya mati, baru kemudian dipotong. Dengan metode tersebut, jahitan memang tidak dibutuhkan. Sebab, ketika jepitan dilepas, kulup sudah legket satu sama lain. “Tapi, hasilnya tidak akan serapi bila di jahit,”lanjutnya.

            Cara itu sama sakitnya dengan metode sunat biasa. Lebih sakit malah. Apalagi bila mengguakan klem plastik, si anak harus rela ‘dijepit’ kulupnya higga berhari-hari. Pengguaan klem plastik ini bisa berisiko komplikasi bila kebersihan anak kurag terjaga,”jelas ketua umum Ikatan Ahli Urologi Indonesia (IAUI) itu.

            Terlebih, ketika kencing dan tidak dibersihkan dengan baik, air kencing si kecil bisa menempel pada klem. Dengan demikian, alat tersebut bisa lembab dan mengundang kuman serta bakteri untuk bersarang. “Akibatnya, infeksi. Bila ini terjadi, klem harus dilepas dan dilakukan sunat biasa,”ungkapnya.

            Tak hanya itu, penggunaan klem plastik juga bisa dikatakan tidak efektif. Sebab anak harus berkunjung ke dokter dua kali. Pertama, untuk memasang klem, kedua, melepasnya. “Ini yang terkadang membuat orang malas. Apalagi, tingkat ketaatan masyarakat kita masih rendah. Akan celaka sekali bila mereka melepas sendiri,”ujar dokter berkaca itu.

            Di Surabaya, metode klem tersebut memang kurang begitu populer. Selain belum begitu gencar diinformasikan, ibarat margarin, mengutip kata-kata Doddy, itu hanya margarin kualitas dua. “Sebab, hasilnya tidak bagus. Lantaran dijepit, hasilnya akan berupa scar yang jelek. Secara estetis kurang memuaskan,”katanya.

            Sekali lagi, apapun pilihannya, hal itu bergatung pada selera setiap individu. “Saya tidak akan mengatakan cara ini jelek atau bagus. Kalau memang ada yang lebih sreg dengan cara ini, silakan mencoba,”tegasnya. (ign)

Read Full Post »

Tekanan ekonomi, beban pekerjaan, atau masalah dalam rumah tangga merupakan beban mental bagi setiap orang. Hal ini tentu tidak mudah dihadapi. Bagi mereka yang tidak dapat mengolah semua beban tersebut dengan baik, akan timbul gangguan kejiwaan. Salah satunya adalah depresi. Ada banyak cara mengatasi depresi. Salah satunya, obat-obatan anti depresan.

Ironisnya, obat-obatan golongan ini dapat menimbulkan efek samping pada fungsi seksual,” ujar dr Johanes Soedjono SpAnd, dokter spesialis andrologi Rumkital dr Ramelan, Surabaya. Sayangnya, banyak penderita yang belum mengetahui obat antidepresan bisa menimbulkan masalah seksual. Kalaupun merasakan, mereka kerap malu mengungkapkan masalah tersebut kepada dokter, “tambahnya.

Johannes melanjutkan, efek samping dari obat antidepresan itu sering tidak terungkap karena beberapa hal. Pertama, adanya anggapan penderita depresi tidak memikirkan masalah seksual. Kedua, penderita tidak berhenti meminum obat, meski merasakan efek samping pada fungsi seksual. Mereka hanya ingin gangguan depresinya membaik,”ungkap dokter ramah tersebut.

Ketiga, dokter kerap mengira pasien akan berkonsultasi bila terjadi efek samping dari penggunaan anti depresan sehingga dokter merasa tidak perlu menanyakannya. “Tentu hal ini tidak benar,”tegasnya.

Efek samping obat itu  menjangkau seluruh fase respon seksual. Baik berupa penurunan gairah seksual, gangguan lubrikasi (perlendiran) pada wanita atau gangguan ereksi pada pria, gangguan orgasmus dan ejakulasi, maupun gangguan pada fase resolusi (pemulihan). Menurut Johannes, gangguan tersering adalah terjadinya hambatan atau tidak bisa mencapai orgasmus (20-60 persen), penurunan gairah seksual (10-57 persen), dan gangguan lubrikasi atau gangguan ereksi (5-35 persen).

Gangguan itu, lanjut Johannes, tidak hanya pada satu respons seksual. Misalnya, hanya gangguan ereksi atau gangguan gairah. Hampir 50 persen di antara empat fase respons seksual terganggu.

Penanganan gangguan seksual akibat antidepresan itu tidak mudah karena harus melalui beberapa tahap. Mulai konseling sampai penggantian resep antidepresan yang memiliki efek samping lebih kecil, yang biasa dipatok lebih mahal. “Bisa juga pemberian antidot hingga alat bantu seperti pompa vakum,”tegasnya. (ign)

Read Full Post »

            Merasa tidak bisa membahagiakan pasangan, banyak pria yang memilih jalan pintas. Salah satunya mengonsumsi obat kuat atau bahkan menyuntikkan obat tertentu pada kelaminnya. Namun, jika obat tersebut memberikan reaksi berlebihan, bisa saja pemakainya justru mengalami disfungsi ereksi (DE) atau impotensi.

            Menurut dr Susanto Suryaatmadja SpAnd Mkes, spesialis andrologi RSU dr Soetomo Surabaya, ada beberapa hal yang menyebabkan pria tidak bisa ereksi. Diantaranya gangguan fisik, psikis, ataupun pengaruh obat-oabtan. Selain itu penderita diabetes melitus (DM) dan orang yang mengonsumsi obat penurun kolesterol bisa mengalaminya. Biasanya, jika obat dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama,”ujar Susanto.

            Reaksi berlebihan yang ditimbulkan setelah mengonsumsi obat kuat, antara lain, berupa ereksi lebih dari enam jam. Bukannya nikmat, pria justru kesakitan hebat. Kondisi itu disebut priapismus. Normalnya, ereksi terjadi kurang dari waktu tersebut. “Tidak ada patokan. Masing-masing orang mempunyai waktu yang berbeda-beda untuk lamanya ereksi. Yang penting, terjadi kurang dari enam jam,’jelasnya.

            Jika ereksi terjadi lebih dari waktu itu, misalnya 24-72 jam, akibatnya lebih fatal. Yaitu, terjadi kerusakan Mr. P permanen. “Kalau sudah begini, kan menyesal. Jadi, sangat disarankan konsultasi ke dokter saat potensi seksual menurun,”tegasnya. Dia menjelaskan, priapismus lebih berisiko pada pria yang sebelumnya mengalami  kelainan pembuluh darah. Misalnya, pada diabetesi (pengidap DM). “Karena itu, penderita DM harus berhati-hati,”pesannya.

            Biasanya priapismus timbul akibat reaksi alergi pada obat yang diberikan. Sebab, tak jarang pria meminta injeksi untuk mengatasi gangguan ereksi di klinik ilegal. Pada beberapa kasus, obat yang diberikan berupa papaverin dan campuran obat lain.

            Papaverin membuat pembuluh darah melebar sehingga aliran darah lebih lancar. Papaverin juga berfungsi menghilangkan sakit perut cukup parah. Misalnya, sakit mag atau diare. Bisa juga mengurangi spasme (kekakuan otot) pada kolik akibat gangguan saluran kencing. “Obat tersebut akan beraksi lima menit setelah disuntikkan,”katanya.

            Khusus ke penis, papaverin, kata Susanto, merusak pembuluh darah penis serta menyebabkan kekakuan pembuluh darah. “Sebab papaverin di Indonesia mengandung HCI,”katanya.

            Untuk melemaskan Mr. P kembali, ada beberapa langkah. Bisa disuntikkan obat tertentu. Apabila penanganan dengan suntik gagal, dilakukan punctie. “Artinya , darah yang menyumbat diambil,”ujar Susanto. Ereksi umumnya kembali normal setelah sepekan.

            Jika punctie gagal sehingga ereksi berkepanjangan lebih dari 72 jam, akan dilakukan pembedahan. “Pada langkah ini, masih ada kemungkinan Mr P kembali normal,”jelasnya. Tapi, kalau tetap gagal, berarti penis rusak total. Bahkan, mungkin harus diamputasi. (rth).

Read Full Post »

Dokter yang terhormat, saya pria berusia 33 tahun, menikah baru setahun. Saya punya keluahan, ketika kencing (di saat terakhir) tidak bisa lancar, tersendat-sendat, sering masih ada sisa. Begitu selesai saya mesti “menekan otot” di alat kelamin beberapa kali sampai kencing tidak keluar lagi.

Itu terasa sekitar tiga tahun lalu, namun agak parah sekitar 1,5 tahun belakangan. Hal tersebut tidak sakit, hanya tidak lancar. Malah sampai selesaipun, kadang waktu duduk/jongkok masih keluar sedikit. Saya pernah minum kapsul keji beling yang memperlancar kencing, namun tidak rutin. Karena sekitar dua minggu pertama tidak ada hasilnya, sayapun tidak meneruskan.

Apakah ini sakit kencing yang tidak lancar atau penyakit lain? Mungkinkah ada masalah dengan ginjal saya atau gejala kencing batu? Yang paling membuat saya khawatir, gejala yang saya alami seperti kanker prostat. Bagaimana gejalanya? Pengobatan apa yang mesti saya lakukan? Di mana saya harus memeriksakan penyakit saya? Apakah dengan berolah raga bisa disembuhkan? Perlu dokter ketahui, gejala ini timbul setelah saya sering bersepeda. Apakah bersepeda dengan sadel yang menekan otot kemaluan dapat memengaruhi?

****_lsf@yahoo.co.id

Kencing merupakan salah satu cara tubuh mengatur agar jumlah cairan di dalam tubuh tidak berlebih. Juga, membuang bahan yang tak lagi bermanfaat dan harus dikeluarkan lewat kencing.

Kencing diawali dari ginjal kemudian melalui saluran kencing, yaitu ureter, selanjutnya akan sampai di kandung kencing. Setelah itu, melewati saluran kencing daerah prostat (uretra pars prostatika), mengalir dalam saluran uretra, kemudian dipancarkan melalui ujung kemaluan. Gangguan kencing dapat terjadi karena penyakit di sepanjang sistem kencing tersebut.

Gula darah yang tinggi (penyakit kencing manis) akan menyebabkan frekuensi kencing semakin sering. Umumnya, orang kencing 4 sampai 5 kali sehari. Jika kencing lebih dari 10 kali dalam sehari itu dianggap tidak normal.
Pada cuaca hujan yang menyebabkan penguapan lewat kulit berkurang, frekuensi kencing menjadi lebih sering. Itu hal yang wajar.

Penyebab lain yang mungkin adalah infeksi/radang, adanya batu, tumor, dan pembesaran prostat.

Sering kencing karena radang di saluran kencing atau kandung kencing (cystitis) dapat diketahui dari pemeriksaan laboratorium. Yaitu, banyak sel darah putih/leukosit dalam jumlah yang tidak wajar.

Batu saluran kencing yang bergerak turun melalui saluran kencing yang umumnya relatif sempit, selain menimbulkan rasa nyeri, juga menyebabkan luka di saluran kencing. Akibatnya, kencing berwarna merah. Hal yang sering terjadi adalah batu dalam kandung kencing menjadi tempat persinggahan kuman sehingga timbul masalah tambahan berupa infeksi. Foto rontgen atau USG dapat mendeteksi sebagian besar jenis batu saluran kencing. Ganguan kencing yang berlanjut juga perlu diwaspadai adanya tumor fase dini (carcinoma insitu). Relatif sering sebagai penyebab gangguan kencing pada pria adalah pembesaran prostat jinak (BPH).

Pembesaran jaringan prostat akan menyebabkan saluran kencing yang melewati bagian tengah prostat menjadi terjepit sehingga kencing tidak lancar. Jika ganguan kencing karena pembesaran prostat, tindakan yang dilakukan adalah mengurangi jarinan prostat oleh dokter spesialis bedah urologi. Sebagai informasi tambahan, pembesaran prostat bukan disebabkan terlalu banyak berhubungan seks.

Dr Hudi Winarso SpAnd Mkes

Read Full Post »

Dok, saya punya masalah dengan anak saya yang sekarang berumur empat bulan. Testis anak saya besar sebelah. Testis yang kanan lebih besar, tapi isiya sama. Apakah ini bisa diobati? Tidak mengganggukah saat ia besar nanti? Bisakah testisnya menjadi lebih besar? Apakah itu penyakit? Mohon penjelasan.
Toni, Ponorogo

Memperhatikan testis anak sejak dini tergolong sikap yang baik dan perlu dilakukan para orang tua. Sebab, testis merupakan organ yang sangat vital.

Beberapa bulan sebelum bayi laki-laki dilahirkan, testis masih berada di dalam perut bayi. Lazimnya, menjelang bayi lahir, testis berada di dalam kantong zakar, tempat ideal bagi testis untuk bisa berfungsi dengan baik. Bila testis tidak berada dalam kantong zakar (tetap berada di rongga perut), dia potensial menjadi rusak, bahkan bisa berubah menjadi kanker.

Pada bayi yang lahir prematur atau belum genap bulan, kejadian testis tidak lengkap relatif banyak. Pada usia setahun, sebagian besar testis anak terjadi perbaikan secara spontan tanpa bantuan pengobatan.

Jika testis anak belum lengkap berada di kantong zakar, pemeriksaan dan pengobatan perlu diupayakan agar testis anak pada usia empat tahun sudah tak ada masalah. Jika testis tak lengkap atau berada di pelipatan paha (kanalis inguinalis) dan tak jauh dari kantong zakar, injeksi hormonal akan memberi hasil baik.
Bagi anak laki-laki yang testisnya sudah lengkap (jumlahnya dua biji) dan berada di dalam kantong zakar, itu berarti tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Soal ukuran testis kanan dan kiri berbeda tak perlu dirisaukan.

Testis anak mulai tumbuh secara bermakna pada usia delapan tahun dan mencapai kondisi optimal sekitar usia 12-14 tahun, yang dikenal sebagai masa puber. Pada anak laki-laki umur delapan tahun, hormon testoteron mulai diproduksi secara bertahap. Selain memengaruhi produksi sperma, hormon itu menyebabkan timbulya tanda-tanda seks skunder. Tanda-tanda tersebut adalah suara lebih mantap, tumbuh kumis dan bulu kemaluan, tubuh lebih berotot, serta muncul ketertarikan terhadap lawan jenis.

Hal penting yang perlu dilakukan orang tua agar fungsi reproduksi anak prima adalah menghindari kegemukan (obesitas) sejak dini dan memberi vaksin antigondong (vaksin MMR).

Dulu kegemukan dianggap sekadar kelebihan kalori. Sekarang kegemukan dapat diketahui bahwa sel lemak memproduksi berbagai bahan yang dapat menggangu produksi hormon. Lemak yang menumpuk di saluran darah juga akan mengganggu vitalitas anak di masa depan.

Vaksinasi anti gondhong akan melindungi anak jika gondhong menyerang. Dengan vaksinasi itu, dampak yang merugikan, khususnya dari aspek reproduksi, bisa dihindari. Virus ini (mump) senang menyerang kelenjar testis.(*)

Dr dr Hudi Winarso MKes

Read Full Post »

Saya dan istri sama-sama berusia 38 tahun. Dikaruniai putra berusia 14 tahun. Kami masih ingin momongan. Namun belum dikabulkan. Ketika anak saya berusia 4 tahun, istri saya pernah hamil. Tapi pada bulan ketujuh mengalami keguguran. Disisi lain saat berhubungan dengan istri selalu berlangsug cepat. Tidak sampai dua menit sedah langsung keluar. Istri juga sepertinya bermasalah. Dalam satu bulan, haid hingga dua kali.

Bagaimana kami bisa mempunyai anak lagi jika seperti itu kondisinya? Saya juga ingin mendapatkan kepuasan saat berhubungan intim. Ada solusi? Mohon bantuannya, Dok,
Ilham, Gorontalo

Terdapat dua fungsi seks dalam hubungan suami istri yaitu mendapat keturunan (fungsi reproduksi) dan kesenangan (fungsi rekreasi). Fungsi rekreasi tercapai jika kualitas benih suami dan benih istri dalam keadaan baik, sistim reproduksi tidak ada gangguan, dan hubungan suami istri dilakukan pada saat istri masa subur.

Pada saat masa subur tersebut terjadi pengeluaran sel telur (ovulasi). Walaupun suami mengalami ejakulasi dini, jika kualitas sperma baik dan hubungan suami istri dilakukan pada saat istri subur maka kehamilan mungkin terjadi. Pada kondisi yang lain, yaitu jika istri tidak dalam masa subur, sebaik apapun kualitas sperma maka kehamilan tidak akan terjadi karena tidak ada ovulasi.

Hubungan seks dari aspek rekreasi/untuk kesenangan suami istri telah menjadi kebutuhan pasangan, selain fungsi reproduksi. Suami yang mengalami ejakulasi dini akan berdampak tidak tercapainya kepuasan istri dalam hubungan seks. Demikian pula dengan suami.

Jika suami mengalami ejakulasi dini, solusinya selain mengupayakan menunda ejakulasi, istri perlu dibantu agar mengalami orgasme lebih awal. Suami perlu memahami bahwa wanita bisa orgasme secara berurutan lebih dari satu kali, dan wanita bisa orgasme tanpa harus ada penetrasi.

Dari aspek pria , ejakulasi bisa datang lebih cepat jika lama tidak berhubungan atau jarang berhubungan, terlalu bernafsu, gerakan penetrasi yang terlalu cepat, gangguan prostat sehingga fungsi prostat sebagai pengatur ejakulasi terganggu, atau abnormalitas kadar hormon testoteron. Kecemasan akan menyebabkan gangguan keseimbangan zat antar saraf (dopamine serotonine imbalance) sehingga menyebabkan ejakulasi datang lebih cepat.

Sarannya, berhubungan dengan rileks/tenang dan jangan menggebu. Dalam beberapa keadaan perlu bantuan medis yaitu penggunaan obat. Jika penyebabnya karena kadar hormon testoteron rendah maka penambahan hormon akan dapat memperbaiki gangguan. Jika ejakulasi cepat karena kelenjar prostat mengalami infeksi maka penggunaan antibiotik dapat memberi manfaat. Pengguaan obat yang berfungsi membantu pencapaian keseimbangan serotonin-dopamin akan memberi manfaat ejakulasi bisa terkontrol dan ereksi masih prima.

Untuk mencapai kualitas hubungan suami istri yang lebih baik diperlukan komunikasi seks yang baik. Segala hal yang terkait dengan seks perlu dikominikasikan antar suami dan istri, bukan saja hal yang disenangi tetapi juga faktor yang tidak disukai. Sikap bijaksana pasangan perlu dilakukan , baik yang verbal melalui ucapan ataupun respon nonverbal melalui bahasa tubuh. (*)

Dr dr Hudi Winarso Mkes

Read Full Post »

Older Posts »